top of page

Cara Merawat Anak Ayam yang Baru Menetas agar Tidak Mati

Memulai usaha ternak ayam adalah langkah bisnis yang menjanjikan, namun masa-masa awal kehidupan anak ayam yang baru menetas dikenal sebagai fase paling kritis. Salah satu hewan ternak yang sangat rentan terhadap serangan penyakit dan tekanan lingkungan adalah Day Old Chick (DOC), atau ekor anak ayam yang baru menetas. Tanpa manajemen yang ketat, mortalitas bisa melonjak, mengancam keuntungan peternak ayam sebelum panen sempat dimulai. 


Oleh karena itu, memahami cara merawat anak ayam yang baru menetas agar tidak mati bukan hanya praktik terbaik, tetapi merupakan keharusan mutlak untuk meningkatkan keberhasilan bisnis. Kunci dari perawatan ini terletak pada tiga pilar utama: manajemen lingkungan yang hangat, asupan nutrisi yang tepat, dan kontrol patogen yang proaktif, di mana inovasi biochar memainkan peran yang transformatif.


cara merawat anak ayam yang baru menetas agar tidak mati

Protokol Perawatan Intensif pada Minggu Kritis Pertama

Perawatan ekor anak ayam yang baru menetas harus dimulai segera. Setelah menetas, anak ayam berumur ini perlu langsung dipindahkan ke kandang brooder yang telah disiapkan secara higienis. 


Uniknya, anak ayam tidak perlu langsung diberikan pakan. DOC akan dipuasakan terlebih dahulu selama sehari semalam karena mereka masih memiliki cadangan makanan berupa sisa kuning telur di dalam tubuh. Pemuasaan ini membantu menstabilkan sistem pencernaan mereka. 


Kandang brooder sangat penting karena anak ayam yang baru menetas belum mampu mengatur suhu tubuhnya sendiri. Ruang kandang harus dipanaskan menggunakan lampu (25 - 40 Watt) yang dinyalakan terus sehari semalam dan dipertahankan hingga anak ayam berumur 6 hari. Suhu ideal di awal adalah sekitar 35°C, yang kemudian diturunkan secara bertahap seiring bertambahnya usia. 


Kunci visual keberhasilan suhu adalah ketika anak ayam berumur tersebut menyebar merata di seluruh kandang, tidak saling berdesakan di bawah lampu.  


Penyesuaian Pakan dan Ruang Setelah 6 Hari

Setelah anak ayam berumur 6 hari dan melewati masa kritis, kini fokus beralih pada nutrisi dan ruang gerak. Pada fase awal ini, anak ayam membutuhkan pakan yang sangat halus dan kaya protein, yang dikenal sebagai pakan starter (dengan protein 20-22%). 


Pemberian pakan dimulai dengan campuran pakan starter dan dedak (1:3). Umumnya, satu ekor anak ayam membutuhkan pakan sebanyak 5 - 10 gram per sehari semalam. 


Memasuki usia 7 hingga 12 hari, anak ayam berumur tersebut sudah terlihat membesar, yang menandakan pertumbuhan yang baik. Pada tahap ini, kepadatan kandang harus dikurangi dengan memindahkan setengah ekor anak ayam ke kandang baru. Kebutuhan pakan untuk anak ayam juga bertambah menjadi 10 - 15 gram sehari semalam. 


Setelah anak ayam berumur sekitar 13 hari hingga 2 bulan, jumlah ayam dalam kandang perlu dikurangi lagi agar satu meter persegi tidak diisi terlalu banyak ekor anak ayam. Selain pakan, ketersediaan air minum yang bersih dan segar harus selalu dijamin sehari semalam, karena air berperan vital dalam semua proses metabolisme dan pencernaan.  


Mengatasi Masalah Kebersihan dan Penyakit dengan Biochar

Meskipun pakan starter dan manajemen suhu dilakukan dengan benar, anak ayam yang baru menetas masih dapat mati karena infeksi bakteri yang berasal dari lingkungan kandang. 


Kunci cara merawat anak ayam yang baru menetas agar tidak mati dalam jangka panjang adalah kebersihan kandang yang ekstrem. Kotoran yang menumpuk menghasilkan gas amonia dan menciptakan lingkungan lembap, menjadi tempat ideal bagi bakteri patogen seperti E. coli. Di sinilah inovasi biochar menjadi solusi canggih untuk ternak ayam modern.


Biochar, arang hayati yang dihasilkan dari sekam padi, dapat digunakan sebagai campuran alas kandang (litter) atau sebagai aditif pakan. Struktur porinya yang unik mampu menyerap kelembapan dan mengikat gas amonia dari kotoran. 


Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan biochar pada alas kandang secara drastis menekan jumlah bakteri E. coli hingga 99.8% dan menurunkan tingkat kematian anak ayam hingga 25%.


Selain itu, biochar yang dicampurkan ke dalam pakan starter untuk anak ayam bertindak sebagai agen detoksifikasi alami, mengikat racun dan mikotoksin di saluran pencernaan, sehingga untuk meningkatkan kesehatan dan penyerapan nutrisi secara keseluruhan.  


cara merawat anak ayam yang baru menetas agar tidak mati dengan menambahkan biochar sebagai alas kandang (litter) dan campuran pakan ayam
Biochar

Kesimpulan

Cara merawat anak ayam yang baru menetas agar tidak mati memerlukan kombinasi antara manajemen dasar yang ketat dan intervensi teknologi. Protokol perawatan intensif, mulai dari menjaga suhu kandang brooder hingga memastikan anak ayam berumur tersebut mendapatkan pakan starter yang kaya protein, adalah langkah fundamental. 


Namun, tantangan terbesar, yaitu tingginya risiko penyakit akibat lingkungan kandang yang kotor dan lembap, kini dapat diatasi secara proaktif. Penerapan biochar, baik sebagai aditif pakan maupun alas kandang, terbukti secara ilmiah mampu menekan populasi bakteri berbahaya dan mengurangi tingkat kematian ekor anak ayam. 


Dengan memadukan manajemen konvensional yang cermat dengan inovasi biochar, peternak ayam dapat secara signifikan untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas anak ayam, membuka jalan menuju sukses beternak ayam yang lebih efisien dan berkelanjutan.


Komentar


bottom of page