WasteX Paparkan Solusi Biochar untuk Ketahanan Pangan dan Limbah di Forum Dialog Nasional
- WasteX
- 4 Sep
- 2 menit membaca
JAKARTA, INDONESIA - Dalam Food Loss and Waste Policy Dialogue yang baru-baru ini diselenggarakan oleh P4G Partnerships dan Bappenas (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional), para peserta berdiskusi mengenai target Indonesia untuk mengurangi limbah pangan hingga setengahnya pada tahun 2030 dan mencapai ketahanan pangan nasional pada tahun 2045.
WasteX memaparkan biochar sebagai solusi praktis: mengubah residu pertanian menjadi sumber daya yang dapat sekaligus mengurangi limbah, menekan emisi, dan meningkatkan hasil panen.
Potensial Biochar bagi Indonesia
WasteX menampilkan hasil nyata dari program biocharnya yang telah dijalankan di berbagai lokasi di Jawa. Hasil penerapan ini adalah dasar bagi WasteX untuk merekomendasikan penggunaan biochar dengan skala lebih besar di Indonesia.
Berikut adalah potensi manfaat biochar jika diterapkan secara luas di Indonesia:
Iklim: Potensi pengurangan emisi di industri pertanian sebesar 30%, terutama dari pembakaran limbah dan penggunaan pupuk kimia yang setara dengan 19 juta ton CO₂e per tahun.
Ekonomi: Biochar sebagai metode penyerapan dan penyimpanan karbon (carbon removal and storage) dapat memitigasi 77 juta ton CO2e per tahun atau bernilai Rp180 triliun dari pasar kredit karbon.
Petani: Petani padi dapat mengalami peningkatan pendapatan tahunan sekitar Rp5,9 juta per setengah hektar, berkat hasil panen yang meningkat (+20%), penghematan pupuk (-25%), serta pendapatan tambahan dari kredit karbon.
Ketahanan Pangan: Produktivitas yang lebih stabil untuk komoditas bernilai tinggi seperti tomat dan jagung, sehingga memperkuat rantai pasok pangan nasional.
Kolaborasi Kedepannya
Dialog ini mempertemukan pemerintah, mitra internasional, dan para pegiat lingkungan—termasuk Kedutaan Besar Denmark di Indonesia, ASEAN, IBCSD, dan WRI Indonesia—untuk menyatukan strategi dalam mengatasi susut dan sisa makanan.
Bagi WasteX, biochar jelas berperan penting: ia menawarkan jalur praktis dan dapat diperluas dampaknya untuk membantu Indonesia mencapai target 2030 dan 2045.
Komentar