top of page

Apa itu Kredit Karbon? Pengertian dan Peran Biochar

  • Gambar penulis: WasteX
    WasteX
  • 6 hari yang lalu
  • 4 menit membaca

Kredit karbon adalah instrumen finansial yang mewakili satu ton metrik pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) dari atmosfer, atau penghilangan satu ton metrik GRK yang setara dengan karbon dioksida. Konsep ini muncul sebagai salah satu mekanisme pasar yang inovatif dan krusial dalam upaya global mengatasi perubahan iklim yang semakin mendesak. 


Secara fundamental, sebuah kredit karbon (carbon credit) bukan sekadar izin, melainkan memberikan hak legal kepada perusahaan untuk mengeluarkan sejumlah emisi karbon tertentu ke atmosfer dalam periode waktu yang ditetapkan. 


Instrumen ini menjadi pendorong utama dan insentif ekonomi yang kuat bagi setiap perusahaan untuk berinvestasi secara signifikan dalam pengembangan teknologi baru dan mengadopsi praktik operasional yang lebih ramah lingkungan, yang secara langsung bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari proses industrinya, mendorong transisi menuju ekonomi rendah karbon.

kredit karbon adalah

Konsep Kredit Karbon dan Pasar Karbon

Pada dasarnya, kredit karbon adalah bagian integral dari sistem yang lebih besar yang dikenal sebagai pasar karbon. Ada dua jenis utama pasar karbon: pasar compliance (kepatuhan) dan pasar sukarela.


Pasar compliance diatur oleh pemerintah atau badan regulasi, di mana entitas yang menghasilkan emisi diwajibkan untuk membeli atau memperoleh kredit karbon untuk memenuhi kuota emisi yang ditetapkan. Sistem ini sering disebut sebagai "cap and trade", di mana pemerintah menetapkan batas (cap) total emisi gas rumah kaca yang diizinkan, dan perusahaan dapat memperdagangkan (trade) kuota emisi mereka. Jika sebuah perusahaan untuk dapat mengurangi emisi gas rumah kaca di bawah kuota emisi yang dialokasikan, mereka dapat menjual kelebihan kredit tersebut kepada perusahaan untuk lain yang mungkin kesulitan memenuhi batas emisi mereka.


Di sisi lain, pasar sukarela beroperasi di luar kerangka regulasi wajib. Di sini, individu atau perusahaan untuk secara sukarela membeli kredit karbon (carbon offset) untuk mengimbangi jejak karbon (carbon footprint) mereka sendiri. Pembelian ini sering didorong oleh tanggung jawab sosial perusahaan atau keinginan pribadi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi pada upaya mitigasi perubahan iklim. 


Proyek-proyek yang menghasilkan kredit karbon di pasar sukarela sangat bervariasi, mulai dari proyek reboisasi, energi terbarukan, hingga peningkatan efisiensi energi. Tujuan utama dari kedua jenis pasar karbon ini adalah untuk memberikan insentif ekonomi bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam penurunan emisi GRK.


Pentingnya Pengurangan Emisi dan Dampaknya pada Lingkungan

Pengurangan emisi gas rumah kaca bukan hanya sekadar kepatuhan terhadap peraturan; ini adalah kebutuhan mendesak untuk menjaga kesehatan planet kita. Emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan dinitrogen oksida (N2O), memerangkap panas di atmosfer, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim.


Dampak dari perubahan iklim ini sangat luas dan merugikan, mencakup kenaikan permukaan air laut, peristiwa cuaca ekstrem yang lebih sering dan intens, kekeringan berkepanjangan, banjir, gangguan pada ekosistem alam, hingga ancaman terhadap ketahanan pangan global.


Setiap satu ton karbon yang berhasil dikurangi atau dihilangkan dari atmosfer memiliki dampak positif yang signifikan. Dengan memberikan nilai ekonomi pada pengurangan emisi, kredit karbon adalah alat yang ampuh untuk mengurangi emisi secara sistematis, mendorong inovasi teknologi ramah lingkungan, dan mengubah perilaku industri. Ini adalah cara praktis bagi perusahaan untuk mengambil tanggung jawab atas carbon footprint mereka dan berpartisipasi aktif dalam solusi iklim global.


Biochar: Agen Ganda dalam Perolehan Kredit Karbon dan Mitigasi Perubahan Iklim

Di tengah upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, biochar muncul sebagai teknologi yang sangat menjanjikan, tidak hanya sebagai pembenah tanah, tetapi juga sebagai mekanisme efektif untuk menghasilkan kredit karbon. Biochar adalah arang hayati yang dihasilkan dari pembakaran biomassa organik dalam kondisi minim oksigen (pirolisis). Proses ini mengubah karbon yang terkandung dalam biomassa menjadi bentuk yang sangat stabil, yang dapat disimpan di dalam tanah selama ratusan hingga ribuan tahun tanpa terurai kembali menjadi GRK.


Ketika biochar ditambahkan ke tanah, ia secara efektif menghilangkan karbon dioksida (CO2) dari siklus karbon atmosfer dan menguncinya di dalam tanah. Proses ini dikenal sebagai carbon sequestration (sekuestrasi karbon) atau carbon negative technology. Setiap satu ton CO2 yang berhasil dihilangkan dari atmosfer melalui sekuestrasi karbon dengan biochar dapat menghasilkan kredit karbon. Ini memberikan peluang unik bagi petani, komunitas, dan perusahaan untuk berpartisipasi dalam pasar karbon sukarela dengan menerapkan praktik pertanian yang berkelanjutan dan memproduksi serta mengaplikasikan biochar.


Selain kemampuan sekuestrasi karbonnya, biochar juga memiliki manfaat lain yang secara tidak langsung berkontribusi pada penurunan emisi GRK. Dengan memperbaiki kesuburan tanah, meningkatkan retensi air dan nutrisi, biochar dapat mengurangi kebutuhan akan pupuk kimia sintetis (terutama pupuk nitrogen), yang produksinya sangat intensif energi dan seringkali menghasilkan emaran N2O, gas rumah kaca yang jauh lebih kuat dari CO2.


Biochar juga dapat mengurangi emisi metana (CH4) dan dinitrogen oksida dari lahan pertanian, terutama pada kondisi tanah basah atau sawah. Ini berarti, penggunaan biochar memberikan efek ganda: menghilangkan karbon secara langsung dari atmosfer dan mengurangi sumber emisi gas rumah kaca lainnya dari sektor pertanian.

kredit karbon adalah dapat didapatkan dengan biochar
Biochar

Masa Depan Kredit Karbon dan Biochar

Pengembangan metodologi yang gigih untuk mengukur, melaporkan, dan memverifikasi pengurangan emisi yang dihasilkan dari aplikasi biochar akan menjadi kunci untuk sepenuhnya mengintegrasikan biochar ke dalam pasar karbon yang lebih besar. 


Beberapa standar carbon offset global sudah mulai mengakui biochar sebagai metode valid untuk menghasilkan kredit karbon, membuka peluang finansial bagi proyek-proyek biochar skala besar maupun kecil. 


Dengan demikian, biochar tidak hanya menawarkan solusi ramah lingkungan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesehatan tanah, tetapi juga menjadi pemain penting dalam strategi global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memerangi perubahan iklim, memberikan nilai tambah ekonomi bagi para pelaku usaha yang menghasilkan emisi dan mencari cara untuk mengeluarkan sejumlah emisi karbon secara bertanggung jawab. Ini adalah langkah maju yang signifikan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.


Kesimpulan

Secara keseluruhan, kredit karbon adalah instrumen pasar yang krusial dalam upaya global mengurangi emisi gas rumah kaca dan mitigasi perubahan iklim. Mereka memberikan insentif ekonomi bagi perusahaan untuk mengurangi carbon footprint mereka dan berinvestasi pada teknologi ramah lingkungan. 


Dalam konteks ini, biochar muncul sebagai solusi ganda yang sangat menjanjikan. Dengan kemampuannya untuk mengunci karbon secara stabil di dalam tanah, setiap satu ton karbon yang disekuestrasi melalui biochar dapat menghasilkan kredit karbon, membuka pintu bagi petani dan pengelola lahan untuk berpartisipasi aktif dalam pasar karbon.


Selain itu, biochar secara tidak langsung berkontribusi pada penurunan emisi GRK lainnya dengan meningkatkan kesuburan tanah, mengurangi kebutuhan akan pupuk kimia yang intensif energi, serta menekan emisi gas rumah kaca dari aktivitas pertanian. 


Dengan demikian, penggunaan biochar bukan hanya merupakan praktik pertanian berkelanjutan yang meningkatkan produktivitas dan kesehatan tanah, tetapi juga menjadi salah satu strategi efektif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca secara global. Integrasi biochar ke dalam kerangka kredit karbon (carbon credit) menandai langkah maju yang signifikan menuju masa depan yang lebih hijau dan resilien terhadap tantangan perubahan iklim.


bottom of page