Seminar Kebijakan Dorong Adopsi Biochar untuk Perkuat Industri Padi dan Beras
- WasteX

- 27 Nov
- 2 menit membaca

JAKARTA, INDONESIA - Seminar kebijakan yang digelar pada 12 November kembali menyoroti peran biochar dalam meningkatkan kinerja dan ketahanan sektor perberasan nasional.
Acara yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Denmark di Indonesia bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) tersebut menekankan kebutuhan akan solusi praktis dan skalabel untuk mendukung ketahanan pangan serta target iklim Indonesia.
Dalam sesi pemaparan, WasteX menyampaikan bukti lapangan terbaru yang menunjukkan bahwa pemanfaatan sekam padi menjadi biochar dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menurunkan biaya input bagi petani.
Indonesia menghasilkan sekitar 10ā20 juta ton sekam padi setiap tahun. Sebagian besar limbah ini belum dimanfaatkan secara optimal atau hanya dibuang, padahal jika diubah menjadi biochar, sekam berpotensi mentransformasi produksi padi nasional.
Biochar Terbukti Tingkatkan Hasil Panen
Uji coba lapangan WasteX bersama petani menunjukkan peningkatan signifikan dalam hasil panen dan efisiensi penggunaan pupuk:
Peningkatan hasil panen hingga 60%
Pengurangan penggunaan pupuk kimia hingga 20%
Biochar dapat memberikan hasil tersebut dengan memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kemampuan tanah menahan unsur hara, serta mendukung aktivitas mikroba baik.
Kondisi tanah yang lebih sehat ini membantu padi menyerap nutrisi secara lebih efisien dan menjaga pertumbuhan tanaman hingga masa panen.
Petani yang mengikuti uji coba turut melihat perbedaannya. Salah satu petani menyampaikan bahwa padi yang diberi biochar tampak tumbuh lebih cepat dan mencapai fase generatif lebih awal dibandingkan tanaman tanpa biochar.
Selain itu, dampak ekonominya juga signifikan. Dalam uji coba lain di sebuah sawah seluas 10 hektare (dengan dosis biochar 2 ton per hektare), petani mencatat peningkatan pendapatan bersih hingga 56%Ā hanya dalam satu musim tanam.
Manfaat Ekonomi dan Iklim bagi Petani
Dalam seminar tersebut, WasteX juga memaparkan proyeksi dampak nasional apabila biochar diadopsi secara luas. Untuk setiap hektare sawah, manfaat potensialnya meliputi:
Peningkatan produktivitas dan penurunan biaya input.Ā Peningkatan sekitar 2,2 ton beras per tahun serta penghematan sekitar 200 kg pupuk urea/NPK.
Kenaikan pendapatan petani.Ā Estimasi peningkatan pendapatan tahunan sekitar Rp12.500.000 dari hasil panen yang lebih tinggi dan insentif kredit karbon.
Manfaat mitigasi iklim.Ā Pengurangan sekitar 6,2 ton emisi COā per tahun dari berkurangnya pembakaran biomassa dan turunnya pemakaian pupuk, serta tambahan 3,2 ton COā yang tersimpan melalui aplikasi biochar.
Mendukung Prioritas Pembangunan Nasional
Dialog kebijakan ini menegaskan bahwa adopsi biochar selaras dengan berbagai prioritas nasional, antara lain:
Penguatan ketahanan pangan
Pengurangan kehilangan dan pemborosan pangan
Penurunan emisi gas rumah kaca
Pengembangan pertanian cerdas iklim
Dengan mesin biochar terdesentralisasi milik WasteX, teknologi ini berpotensi mempercepat penerapan biochar secara efisien di berbagai wilayah di Indonesia.




Komentar