top of page

Aplikasi Biochar pada Bahan Baku Semen di Industri Konstruksi

  • Gambar penulis: WasteX
    WasteX
  • 6 hari yang lalu
  • 4 menit membaca

Diperbarui: 22 jam yang lalu

Industri semen dan konstruksi global berada di persimpangan kritis, menghadapi tantangan mendesak untuk mengurangi kontribusi signifikan terhadap emisi CO2 tahunan global sekitar 8%. Skala produksi yang masif menuntut inovasi material yang tidak hanya mempertahankan integritas struktural, tetapi juga mengurangi jejak karbonnya.


Dengan kondisi demikian, biochar muncul sebagai salah satu solusi terdepan, menjanjikan jalur dekarbonisasi yang kredibel dengan fokus utama pada peningkatan performa produk semen dan beton, namun juga mengurangi jejak karbon industri.


Artikel ini akan menjelaskan apa itu jejak karbon dalam industri semen dan peran biochar dalamnya, juga manfaat dan bagaimana ia memperkuat performa sebagai bahan baku semen.


bahan baku semen

Memahami Jejak Karbon Semen

Proses pembuatan semen portland, semen paling umum dipakai di seluruh dunia, mengeluarkan emisi gas rumah kaca yang sangat besar. 


Salah satu bahan baku utamanya, batu kapur (CaCO3), harus dipanaskan hingga suhu ekstrem 1450 derajat celcius dalam proses yang disebut klinkerisasi. Sehingga, emisi karbon dioksida (CO2) utama timbul dari dua sumber:


  • Emisi proses. Berasal dari dekarbonasi bahan baku, di mana CaCO3 dipecah secara kimia untuk menghasilkan kalsium oksida (CaO) dan melepaskan CO2 ke atmosfer.

  • Emisi termal. Dihasilkan dari konsumsi energi yang masif untuk memanaskan kiln, tempat bahan baku mentah dibakar pada suhu sangat tinggi.


Strategi paling efektif untuk mengurangi emisi proses adalah dengan mengurangi jumlah klinker yang dibutuhkan dalam semen akhir, melalui penggunaan Supplementary Cementitious Materials (SCMs)


Sebagian besar semen di Indonesia saat ini sudah menggunakan SCM (misalnya, semen portland komposit/PCC) untuk tujuan ini, yang menunjukkan bahwa upaya mitigasi karbon sudah menjadi praktik umum industri. 


Namun, penambahan biochar sebagai bahan campuran SCM dapat lebih meningkatkan performa semen seraya mengurangi lebih banyak emisi industri, yang akan dijelaskan di bawah.


Biochar: Dari Limbah Organik Menjadi Bahan Aditif Bahan Baku Semen Kinerja Tinggi

Biochar adalah bahan aditif kinerja tinggi yang diproduksi dari limbah organik (seperti sekam padi, serpihan kayu, atau bonggol jagung). 


Limbah tersebut melalui proses pirolisis (pemanasan biomassa pada suhu tinggi dalam lingkungan rendah oksigen), menghasilkan material berpori tinggi dan kaya akan karbon.


Pemanfaatan limbah organik ini, yang jika dibiarkan membusuk akan melepaskan gas rumah kaca seperti metana, tidak hanya mengurangi volume sampah tetapi juga berfungsi sebagai mekanisme penyimpanan karbon yang stabil. 


Pemanfaatannya dalam semen didasarkan pada dua karakteristik utama:

  • Stabilitas kimia. Bertindak sebagai penyimpan karbon jangka panjang yang aman dalam matriks beton.

  • Struktur fisik. Pori-pori biochar berfungsi sebagai reservoir mikro yang unik, yang menjadi dasar mekanisme peningkatan kualitas beton (seperti internal curing) yang akan dibahas pada bagian selanjutnya.


Peran Biochar dalam Meningkatkan Kualitas Semen

Pemanfaatan biochar memberikan nilai tambah teknis yang signifikan pada campuran semen yang sudah ada. 


Biochar bertindak sebagai agen penguat yang menyempurnakan kelemahan mikroskopis dalam beton, memastikan bahwa hasil akhirnya tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memiliki integritas struktural yang jauh lebih kokoh.


1. Meningkatkan Kuat Tekan untuk Jangka Panjang

Biochar, khususnya yang berasal dari sekam padi, memiliki kandungan silika amorf. Ketika ditambahkan ke campuran semen, biochar bekerja melalui mekanisme ganda:

  • Reaksi pozzolan. Silika amorf bereaksi dengan kalsium hidroksida sisa hidrasi semen, membentuk gel C-S-H tambahan yang memadatkan matriks beton dan meningkatkan kekuatannya.

  • Micro-filler effect. Partikel halus biochar mengisi rongga mikro, meningkatkan kepadatan struktur internal.


Studi kasus menunjukkan substitusi 2-4% semen dengan biochar sekam padi dapat meningkatkan kuat tekan umur 28 hari hingga 15%.


Artinya, penambahan biochar membantu campuran semen mencapai kekuatan maksimum yang lebih tinggi pada akhir periode pengujian standar yang berlangsung selama 28 hari. Hal ini menunjukkan kinerja mekanik jangka panjang yang superior.


2. Agen Internal Curing untuk Daya Tahan Optimal

Struktur berpori yang unik pada biochar menjadikannya agen internal curing yang efektif. Biochar mampu menyerap air saat pencampuran dan melepaskannya secara bertahap (desorpsi) selama proses pengeringan dan hidrasi semen. 


Mekanisme pelepasan lambat ini memberikan dua manfaat:

  • Optimalisasi Hidrasi & ITZ. Menjamin pasokan air internal yang menjaga reaksi hidrasi tetap berjalan, menghasilkan pembentukan Zona Transisi Antarmuka (ITZ) yang padat antara agregat dan pasta semen.

  • Mitigasi Retak Susut: Mencegah self-desiccation (kekeringan internal), sehingga secara signifikan mengurangi risiko retak susut (autogenous shrinkage) pada usia dini.


Hasil akhirnya adalah struktur beton dengan permeabilitas rendah. Pori-pori mikro yang lebih halus menghambat penetrasi klorida dan laju serap air kapiler, yang merupakan faktor kunci dalam umur panjang beton.


3. Manfaat Mitigasi Karbon Tambahan

Selain meningkatkan kinerja, biochar juga secara unik mengatasi tantangan dekarbonisasi. 


Dengan memanfaatkan biomassa yang menyerap CO2 dari atmosfer selama hidupnya, kemudian menguncinya dalam matriks semen yang stabil, biochar mengubah beton menjadi penyimpan karbon (carbon sink) yang efektif. 


Namun, perlu diingat bahwa keberhasilan adopsi biochar dalam semen memerlukan kontrol ketat terhadap kualitas dan dosisnya.

Adopsi luas biochar bergantung pada investasi lebih lanjut dalam penelitian mekanisme kimia dan standarisasi proses produksi.


Biochar WasteX hadir sebagai solusi yang telah melewati proses standarisasi ketat. Biochar kami menawarkan kinerja yang konsisten ketika dicampur dengan SCM umum, mengeliminasi risiko variabilitas yang sering ditemukan pada biochar non-standar, sehingga menjamin kekuatan dan daya tahan yang andal bagi proyek konstruksi Anda.


biochar sebagai substitusi bahan baku semen
Biochar dari sekam padi

Kesimpulan

Integrasi biochar ke dalam industri konstruksi mewakili langkah maju yang signifikan dalam membangun masa depan yang berkelanjutan. Proposisi nilai utamanya terletak pada kemampuannya untuk meningkatkan kinerja teknis dan daya tahan semen sebagai suplemen SCM yang efektif.


Dengan mengubah limbah organik yang melimpah menjadi sumber daya bernilai tinggi, biochar menawarkan jalur yang dapat diskalakan dan berpotensi netral karbon bagi pabrik semen di seluruh dunia. 



Komentar


bottom of page