WasteX Mitigasi 131 Ton Emisi Karbon pada Juli Melalui Program Biochar

WasteX kembali mencatat pencapaian baru melalui program biochar di Indonesia. Hanya dalam bulan Juli 2025, WasteX berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 131 ton CO₂e (karbon dioksida ekuivalen).

Angka ini dihitung berdasarkan produksi biochar selama Juli dan potensi aplikasinya di sektor pertanian. Setelah digunakan di lahan, biochar memberikan berbagai dampak positif bagi lingkungan, di antaranya:

• Penyimpanan karbon jangka panjang (>1,000 tahun): Karbon tersimpan stabil di dalam tanah untuk waktu yang sangat lama.

• Penyimpanan karbon jangka pendek (<1,000 tahun): Menyimpan karbon dalam periode yang lebih pendek namun tetap signifikan.

• Pencegahan emisi metana dari pembakaran biomassa: Limbah pertanian tidak dibakar dan diubah menjadi biochar, sehingga menghindari emisi gas rumah kaca.

• Peningkatan penyerapan karbon di tanah: Biochar membantu tanah membentuk gumpalan kecil (agregat) yang melindungi bahan organik di dalamnya, sehingga karbon bisa tersimpan lebih banyak dan tidak mudah lepas.

• Pengurangan penggunaan pupuk: Dengan memperbaiki kesehatan tanah, biochar menurunkan kebutuhan pupuk kimia, sekaligus menekan emisi dari proses produksi pupuk.

Sebanyak Apa 131 Ton CO2e?

Untuk memberi gambaran tentang skala pencapaian ini, 131 ton CO₂e setara dengan:

• Jejak karbon tahunan 655 orang di Indonesia.

• Emisi dari pemakaian mobil sejauh 537.000 kilometer.

• Emisi dari penggunaan sepeda motor sejauh 1,7 juta kilometer.

• Jejak karbon dari 30–65 juta chat dengan AI besar seperti ChatGPT.

• Dampak lingkungan dari 160–320 transaksi Bitcoin.

Program Biochar di Indonesia

WasteX beroperasi di berbagai wilayah Indonesia, bekerja sama dengan pabrik penggilingan berbagai hasil pertanian untuk mengubah limbah menjadi biochar. Proses ini menggunakan mesin biochar WasteX berskala kecil namun berteknologi tinggi.

Bersama Yayasan Bina Tani Sejahtera dan Adakarbon, WasteX juga melatih petani dalam penerapan biochar di lahan mereka.

Program biochar ini telah menunjukkan hasil nyata: peningkatan hasil panen dan pendapatan petani. Jika diterapkan dalam skala yang lebih besar, biochar berpotensi menjadi salah satu alat penting bagi Indonesia dalam mencapai ketahanan pangan 2045 sekaligus mengurangi emisi nasional.